PEKERJAAN DAN WAKTU LUANG
MENGUBAH SIKAP TERHADAP PEKERJAAN
Definisi nilai pekerjaan
Nilai pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita
kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap
pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami
bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa
pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak
akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.
Apa yang di cari dalam Pekerjaan?
Mencari uang: Hal ini adalah hal yang paling dasar yang
mendorong seseorang untuk bekerja. Untuk
mencari nafkah (uang), untuk mencukupi kebutuhannya dan keluarga. Hal ini juga
yang biasa digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih suatu pekerjaan.
Semakin besar gaji (uang) yang ditawarkan oleh pekerjaan tersebut, maka semakin
menarik perkerjaan itu. Banyak orang yang berpindah-pindah kerja untuk mencari
gaji yang lebih tinggi.
Mencari pengembangan diri: Adalah tabiat manusia untuk ingin
berkembang menjadi lebih baik. Orang bekerja karena mereka ingin mencari
pengembangan (potensi) diri mereka. Mereka akan
mencari pekerjaan dimana mereka dapat mengembangkan diri mereka disana.
Mencari teman/sarana bersosialisasi: Manusia adalah makhluk
sosial yang perlu untuk bersosialisasi. Maka manusia perlu bekerja untuk
menambah teman dan relasi mereka. Sebagai media dan tempat mereka untuk
bersosialisasi.
Mencari kebanggaan/kehormatan diri: Hal lain yang dicari
oleh orang dengan bekerja adalah kebanggaan dan kehormatan diri. Orang yang
mencukupi kebutuhan dirinya dengan bekerja lebih terhormat dibandingkan orang
yang tergantung pada orang lain.
Mengubah sikap sikap terhadap pekerjaan
Sikap (attitude) merupakan salah satu bahasan yang menarik
dalam kajian psikologi, karena sikap sering di gunakan untuk meramalkan tingkah
laku, baik tingkah laku perorangan; kelompok; bahkan tingkah laku suatu bangsa.
Salah satu hal yang menarik dari perilaku manusia yang membuatnya menjadi
kompleks adalah sifat deferensial. Seseorang dapat berespon tertentu dalam
menghadapi stimulus atau objek pada suatu saat, tetapi dapat pula berespon yang
lain pada saat yang berbeda.
Sejumlah ahli telah mencoba memberikan definisi sikap, dan
sangat beragam definisi yang mereka kemukakan. Tetapi sekurang-kurangnya ada
dua definisi yang masih cukup dominan sampai saat ini, yaitu definisi yang di
kemukakan oleh Gordon W. ALLPORT (1935) dan definisi dari David Krech beserta
Richard S. Crutchfield (1948). ALLPORT melihat sikap sebagai:
“… a mental and nueral state of readinnes, organized through
experience, exerting a directive or dynamic influence upon the individual’s
respone to all objects and situations with which it is related”,
Dari batasan yang ia kemukakan terlihat bahwa Allport
menekankan akan pentingnya pengalaman masa lalu dalam membentuk sikap.
Sedangkan definisi dari Krech dan Cruitchfield lebih menekankan pada pengalaman
subyektif seseorang pada masa sekarang. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat
pada definisi mereka yang melihat sikap sebagai:
“.. an enduring organization of montivational, emotional,
perceptual and cognitive processes with respect to some aspects of individual’s
world”.
- Definisi nilai pekerjaan
Nilai pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita
kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap
pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami
bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa
pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak
akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.
Apa yang dicari dalam dipekerjaan
1. Mencari uang
Hal ini adalah hal yang paling dasar yang mendorong
seseorang untuk bekerja. Untuk mencari
nafkah (uang), untuk mencukupi kebutuhannya dan keluarga.
Hal ini juga yang biasa digunakan sebagai pertimbangan dalam
memilih suatu pekerjaan. Semakin besar gaji (uang) yang ditawarkan oleh
pekerjaan tersebut, maka semakin menarik perkerjaan itu. Banyak orang yang
berpindah-pindah kerja untuk mencari gaji yang lebih tinggi.
2.Mencari pengembangan diri
Adalah tabiat manusia untuk ingin berkembang menjadi lebih
baik. Orang bekerja karena mereka ingin mencari pengembangan (potensi) diri
mereka. Mereka akan mencari pekerjaan
dimana mereka dapat mengembangkan diri mereka disana.
Pekerjaan dengan jenjang karir bagus dimana berarti ada
peluang pengembangan diri selalu menjadi incaran. Pertimbangan yang lain adalah
korelasi pekerjaan dengan bidang keilmuan dan minat mereka.
Keseusaian ini akan mempermudah dalam pekerjaannya, dan
sebagai salah satu bentuk pengembangan diri mereka.
3. Mencari teman/sarana bersosialisasi
Manusia adalah makhluk sosial yang perlu untuk
bersosialisasi. Maka manusia perlu bekerja untuk menambah teman dan relasi
mereka. Sebagai media dan tempat mereka untuk bersosialisasi.
Dalam hal ini faktor yang menjadi pertimbangan adalah
lingkungan kerja dan juga rekan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dan rekan
kerja yang kooperatif menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih suatu
perkerjaan.
4. Mencari kebanggaan/kehormatan diri
Hal lain yang dicari oleh orang dengan bekerja adalah
kebanggaan dan kehormatan diri. Orang yang mencukupi kebutuhan dirinya dengan
bekerja lebih terhormat dibandingkan orang yang tergantung pada orang lain.
Pada beberapa orang, kehormatan diri juga bergantung dari
jenis pekerjaan, tempat kerja dan
nama perusahaan. Ada orang yang merasa lebih terhormat dengan bekerja sebagai
pegawai kantoran. Dan ada juga orang yang bangga dengan bekerja di perusahaan
top.
5. Sebagai sarana beribadah
Hal ini saya yakini ada dan dimiliki orang, walau mungkin
jarang terpikirkan sebagai hal yang
dicari dalam bekerja. Sebagai orang yang beriman memang seharusnya setiap
tindakan kita di dunia harus dimaknai sebagai ibadah.
Namun kesadaran yang berbeda-beda membuat pemaknaan yang
berbeda bagi tiap orang orang. Kerja yang terbaik, menurut saya, adalah
pekerjaan yang memberi peluang paling besar bagi kita untuk beribadah. Baik
lewat proses pekerjaan itu sendiri, lewat pergaulan di tempat kerja, atau lewat
hasil kerjanya.
Fungsi psikologi pada
pekerjaan
Bagaimana Psikologi berperan dalam perusahaan, menurut John
Miner dalam bukunyaIndustrial-Organizational Psychology (1992), dapat
dirumuskan dalam 4 bagian:·
Terlibat dalam proses input : melakukan rekrutmen, seleksi,
dan penempatan karyawan.
Berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi
pada produktivitas:melakukan pelatihan dan pengembangan, menciptakan manajemen
keamanan kerja dan teknik-teknik pengawasan kinerja, meningkatkan motivasi dan
moral kerja karyawan, menentukan sikap-sikap kerja yang baik dan mendorong
munculnya kreativitas karyawan.
Berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi
pada pemeliharaan:melakukan hubungan industrial (pengusaha-buruh-pemerintah),
memastikan komunikasi internal perusahaan berlangsung dengan baik, ikut
terlibat secara aktif dalam penentuan gaji pegawai dan bertanggung jawab atas
dampak yang ditimbulkannya, pelayanan
berupa bimbingan, konseling dan therapi
bagi karyawan-karyawan yang mengalami masalah-masalah psikologis.
Terlibat dalam proses output: melakukan penilaian kinerja,
mengukur produktivitas perusahaan, mengevaluasi jabatan dan kinerja
karyawan. Dengan melihat peran tersebut
diatas maka dapat disimpulkan bahwa Psikologi berperan dalam semua aspek-aspek
individual yang berhubungan dengan pekerjaan dan organisasi. Peran
tersebut diatas juga sekaligus menepis
anggapan yang mengatakan bahwa para Psikolog yang direkrut oleh perusahaan
tidak lebih dari "tukang test dan Interviewer".Meskipun
dalam kenyataannya masih sering ditemui bahwa para Psikolog yang ditempatkan di
HRD atau Personalia hanya dapat menjalankan fungsinya sebagai recruiter atau
petugas yang membayar gaji pegawai semata. Bagaimana para Psikolog
memaksimalkan perannya dalam perusahaan merupakan tantangan bagi para
profesional di bidang Psikologi untuk bersaing dengan para lulusan dari
bidang-bidang ilmu lain seperti Ekonomi, Hukum, dll. (Pappu, 2002)
Proses Dalam Memilih Pekerjaan
Seorang individu membutuhkan pekerjaan untuk bertahan hidup
atau memenuhi kebutuhanya sehari-hari. Biasanya mereka memilih suatu pekerjaan
yang sesuai dengan keahlian yang mereka miliki. Dalam memilih pekerjaan manusia
akan mau dan mampu untuk bekerja dengan baik bilamana ia ditempatkan pada
posisi dengan jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, serta bila
mana ia bisa memenuhi kebutuhannya dengan melakukan pekerjaan itu. lni berarti
bahwa perusahaan harus bisa menempatkan orang pada jabatan-jabatan yang sesuai
dengan minat dan kemampuannya, dengan tidak lupa mempertimbangkan upaya
pemenuhan kebutuhannya. Sebelum di tempatkan pada posisi yang sesuai dengan
minat dan kemampuanya, para calon tenaga kerja biasanya terlebih dahulu mengikuti
seleksi yang diadakan oleh pihak perusahaan yang bertujuan untuk mencari calon
tenga kerja yang memang benar-benar menguasai keahlian didalam bidang yang
dicari oleh pihak perusahaan. ada enam tahapan yang harus dijalani oleh seorang
calon tenaga kerja, yaitu:
1. Tahap penyerahan surat lamaran
2. Tahap wawancara awal
3. Tahap ujian psikotes (wawancara)
4. Tahap penilaian akhir
5. Tahap pemberitahuan wawancara akhir.
6. Tahap penerimaan
Fase-fase identitas pekerjaan:
Fase remaja sangat penting untuk dilalui oleh anak-anak
karena akan memengaruhi masa depan mereka. Terutama dalam hal bagaimana
anak-anak mendeskripsikan siapa diri mereka serta bagaimana mereka bersikap
terhadap lingkungan mereka di masa depan. Jika anak-anak gagal menjalani fase
remaja dengan baik, maka tugas-tugas perkembangan mereka di fase usia
selanjutnya akan rentan terganggu.
Apalagi tugas perkembangan yang utama dilakukan dalam fase
remaja adalah untuk mencari identitas diri. Identitas diri mencakup bagaimana
seorang anak melihat diri mereka, bagaimana mereka menilai kelebihan dan
kekurangannya, bagaimana mereka menentukan bayangan sosok ideal yang mereka
ingin perankan, serta bagaimana mereka menentukan bayangan masa depan yang
mereka inginkan. Ketika anak-anak pada usia ini gagal mengetahui siapa
identitas mereka, maka mereka akan mengalami kebingungan yang akan rentan
berdampak pada tugas-tugas perkembangan mereka selanjutnya.
Proses mencari identitas diri juga bukanlah suatu hal yang
mudah. “Anak-anak harus mengeksplorasi diri mereka di dalam lingkungan serta
menghadapi tantangan lingkungan, sementara di waktu yang bersamaan mereka juga
mengalami perubahan-perubahan di aspek fisik, kognitif, dan psikologis, yang
membuat mereka harus beradaptasi,” lanjut Pustika. Proses yang tidak mudah
inilah yang membuat anak-anak kerap terkesan “labil”.
Memilih pekerjaan yang cocok
Jelaskan hubungan antara karakteristik pribadi dan pekerjaan
dalam memilih pekerjaan yang cocok
Karakteristik Pribadi
Sebuah awal yang bagus adalah memilih ketertarikan apa yang
kamu punya pada diri sendiri dan kemampuan. Kalian adalah sebuah gabungan unik
dari sifat pribadi,ketertarikan,keahlian dan harga. Semakin baik yang kalian
dapat ketahui mengenai diri kalian sendiri maka lebih bijaksana dalam mengambil
keputusan.
karakteristik pekerjaan Sekali anda memulai menjelajahi
ketertarikan anda sendiri,kemampuan,dan nilai, kalian siap untuk mencari
pekerjaan yang cocok dengan karakteristik pribadi anda. Jadi, karakteristik
pribadi dan pekerjaan memang memiliki hubungan yang sangat erat dalam memilih
pekerjaan karena apabila pribadi kita lebih menyukai pekerjaan yang berhubungan
dengan keuangan maka pekerjaan yang akan diambil pasti tidak jauh dari yang
berubungan dengan uang, misalnya bank, marketing, pembisnis dan lain
sebagainya.
1. Memutuskan untuk beralih lebih awal daripada kemudian
Putuskan untuk berganti pekerjaan secepatnya, jangan
menunda-nunda! Kadang-kadang orang memilih untuk bertahan di tempat yang lama
sambil menunggu datangnya kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik. Hal ini seharusnya dihindari. Ketika Anda tidak lagi nyaman dengan
pekerjaan dan merasa bahwa itu bukanlah yang terbaik, saat itulah, Anda harus
pergi dan mencari tempat pekerjaan baru.Semakin lama Anda bertahan pada
pekerjaan yang menurut Anda buruk, semakin banyak energi dan kepercayaan diri
yang terbuang, yang seharusnya dapat Anda pergunakan untuk mencari pekerjaan
baru.
2. Luangkan waktu untuk menemukan pekerjaan baru Anda
Pekerjaan yang pertama kali Anda lihat di lowongan kerja,
bisa jadi adalah yang terbaik dan benar-benar Anda cari. Namun, tidak menutup
kemungkinan bahwa itulah yang terburuk sehingga Anda pun harus melirik lowongan
yang lain. Oleh karena itu, berilah waktu pada diri sendiri untuk mencari dan
menyeleksi pekerjaan yang tepat. Jangan biarkan tekanan ekonomi, keluarga atau
tekanan sosial mempengaruhi pilihan Anda.
3. Fokus pada apa yang Anda suka di tempat kerja, bukan pada
apa yang Anda benci
Untuk dapat menyukai suatu pekerjaan, tidak bijak jika Anda
hanya berfokus pada absennya hal-hal yang kita benci dalam pekerjaan tersebut.
Ada baiknya jika Anda memikirkan kebaikan-kebaikan yang akan Anda dapatkan dari
pekerjaan baru tersebut.
Beberapa hal dapat dilakukan untuk menumbuhkan keyakinan
Anda akan adanya hal-hal baik yang akan Anda dapatkan dari suatu pekerjaan
baru, misalnya :
· Ingat
kembali pada situasi tertentu, dimana saat itu Anda merasa bahagia di tempat
kerja.
· Tanyakan
pada diri Anda, apa yang membuat hal tersebut terjadi?
· Lakukan
eksplorasi hal-hal apa saja yang potensif memberikan pengalaman hebat dalam
pekerjaan Anda ke depannya.
4. Abaikan gaji
Kebanyakan orang berpikir bahwa semakin besar gaji yang
didapatkan seseorang, maka tingkat kebahagiaannya pun lebih besar. Akan tetapi
menurut studi yang dilakukan oleh Alan B. Krueger (ahli ekonomi) dan Nobel
Laurete (psikolog) menyatakan bahwa orang dengan gaji di atas rata-rata memang
memiliki kepuasan hidup yang tinggi, tetapi kebahagian yang lebih rendah
dibandingkan orang-orang yang menikmati pekerjaan mereka dari waktu ke waktu.
Orang-orang dengan gaji tinggi tersebut cenderung tidak
punya banyak waktu untuk mengisi hari-hari mereka dengan hal-hal yang
menyenangkan.
5. Abaikan detail relevan lainnya
Saat mencari pekerjaan baru sebaiknya abaikan detail-detail
yang tidak relevan dengan deskripsi pekerjaan. Misalnya saja, titel First
Assistant Manager, tunjangan mobil, status dan tekanan sosial seperti pendapat
keluarga jika Anda memilih suatu pekerjaan.
6. Mintalah apa yang Anda inginkan
Tanyakan pada diri sendiri hal-hal apakah yang dapat membuat
Anda menikmati sebuah pekerjaan. Katakan dengan jujur hal-hal tersebut jika
ditanya dalam interview. Meskipun seandainya Anda tidak akan mendapatkan
pekerjaan tersebut, sesungguhnya kita telah memposisikan diri untuk mendapat
pekerjaan yang tepat.
7. Membuat pekerjaan yang besar
Setelah mendapatkan pekerjaan, selanjutnya Andalah yang
berkuasa penuh untuk menjadikan pekerjaan tersebut menjadi luar biasa atau
justru sebaliknya.
8. Buatlah diri Anda bebas untuk meninggalkan
Jika memang tidak dapat diperbaiki, yang buruk memang harus
ditinggalkan. Jadi jangan ragu-ragu untuk melakukannya.
Waktu Luang
- Jelaskan bagaimana menggunakan waktu luang secara positif
Memang sangat sukar untuk menyisihkan waktu untuk
beristirahat sejenak di dunia yang selalu terjaga ini. Namun perlu Anda ketahui
juga bahwa seorang entrepreneur juga kadang harus meninggalkan pekerjaan
sejenak agar keseimbangan kehidupannya terus terjaga. Abaikan kegiatan-kegiatan
yang kurang penting dan lebih fokus pada pekerjaan dan kegiatan yang lebih
bermakna bagi diri dan keluarga serta masyarakat sekitar.
Berikut
adalah cara menyisihkan waktu Anda untuk dapat menjaga
produktivitas sebagai entrepreneur:
Ø Susun jadwal yang
jelas dan tegas: Perlakukan waktu luang seperti waktu bekerja: Jadwalkan dengan
sengaja. Rencanakan waktu bersantai secara sengaja sebelumnya. Jauhkan
pekerjaan dan hanya lakukan hal yang Anda benar-benar nikmati seperti
bercengkerama dengan keluarga. Waktunya bisa 1 -2 hari saat Anda bisa
benar-benar bebas dari pekerjaan. Dan jika bisa satu pekan penuh setiap tahun
untuk bisa bersama orang-orang yang Anda kasihi dan benar-benar berinteraksi
dengan mereka.
Ø Matikan alat
komunikasi Anda: Tinggalkan laptop di kantor atau rumah dan kunci di almari.
Milikilah nomor ponsel terpisah, satu untuk pekerjaan dan satu lagi untuk
pribadi. Tinggalkan ponsel yang berkenaan dengan pekerjaan di tas kerja Anda
saat Anda datang dan tiba di rumah. Atau jika Anda ingin lebih ketat, masukkan
saja ke kotak deposit atau brankas di hotel saat berada dalam liburan keluarga.
Ø Ciptakan rutinitas:
Berikan sinyal pada pikiran Anda bahwa sekarang waktunya untuk mulai bekerja,
meninggalkan kerja atau melibatkan diri dalam kegiatan keluarga dengan
menggunakan ritual untuk transisi dari satu jenis kegiatan ke kegiatan
berikutnya. (*Akhlis)
source
http://butuh-kerjaa.blogspot.com/2012/10/8-tips-memilih-pekerjaan-yang-cocok.html
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/37-advise/22540-menggunakan-waktu-luang-semaksimal-mungkin.html
http://tyox.wordpress.com/2011/07/05/apa-yang-dicari-dalam-bekerja/
http://sayogand.blogspot.com/2011/10/7-kegiatan-inspiratif-untuk-mengisi.html
http://anyoo.blogspot.com/2011/05/nilai-pekerjaan.html
No comments:
Post a Comment