Tuesday, June 25, 2013

Rangkuman Kesehatan Mental (softskill)

KONSEP SEHAT


TUJUAN KESEHATAN:

Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat.

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, secara umum dan secara khusus. Tujuan dan ruang lingkup secara umum, antara lain:

  •     Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.

  •     Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.

  •     Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.


- Menurut WHO. Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.

- Menurut Pender (1982). Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural.

- Menurut UU N0. 23/1992 tentang kesehatan. Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.


SEJARAH PERKEMBANGAN KESEHATAN MENTAL

Pada awalnya, orang - orang mengira bahwa sakit mental disebabkan oleh roh - roh jahat dan dosa - dosa. Karenanya orang - orang yang menderita sakit mental dikurung di penjara - penjara. Pada akhirnya usaha - usaha kemanusiaan mengadakan perbaikan dalam menanggulangi masalah ini. Philippe Pinel (Perancis) dan  William Tuke (Inggris) adalah contoh orang yang berjasa dalam menanggulanginya. Masa - masa ini dikenal dengan masa pra ilmiah. Masa selanjutnya adalah masa ilmiah. Beberapa tokohnya antara lain Dorothea Dix, dan Clifford Whittingham Beers.


PENDEKATAN KESEHATAN MENTAL

Beberapa ahli mengemukakan orientasi umum dan pola-pola wawasan kesehatan mental, yang terbagi menjadi tiga orientasi, yaitu :

Orientasi Klasik
Orientasi ini biasa digunakan dalam dunia kedokteran. pada orientasi ini individu sehat adalah individu yang tidak mempunyai keluhan tertentu, yang semuanya menimbulkan perasaan "sakit" atau perasaan "tak sehat", serta mengganggu efisiensi dan efektifitas kegiatan sehari-hari, yang mencakup fisik dan mental.

Orientasi Penyesuaian Diri
Landasan orientasi ini menyatakan bahwa manusia pada umumnya adalah makhluk yang sehat secara mental. Penetuan sehat atau sakit mental dilihat sebagai derajat kesehatan mental. Menurut orientasi ini, kesehatan mental adalah kondisi kepribadian individu secara utuh.

Orientasi Pengembangan Potensi
Individu yang sehat mental adalah individu yang dapat dan mampu mengembangkan dan memamanfaatkan potensi yang ada pada dirinya untuk kegiatan yang positif - kosntruktif, sehingga dapat meningkatkan kualitas dirinya, yang digunakan dalam kehidupan sehari - hari.


TEORI KEPRIBADIAN SEHAT


Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat beberapa teori kepribadian yang sudah banyak dikenal, diantaranya : teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud, teori Analitik dari Carl Gustav Jung, teori Sosial Psikologis dari Adler, Fromm, Horney dan Sullivan, teori Personologi dari Murray, teori Medan dari Kurt Lewin, teori Psikologi Individual dari Allport, teori Stimulus-Respons dari Throndike, Hull, Watson, teori The Self dari Carl Rogers dan sebagainya.

1. ALIRAN PSIKOANALISA
Teori kepribadian dengan pendekatan psikoanalisa sangat dipengaruhi oleh Sigmund Freud (1856-1939), Bapak Psikoanalisa yang sangat terkenal. Aliran ini melihat dari sisi negative individu, masa lalu, analisis mimpi (jalan istimewa menuju ketidaksadaran), dan juga alam bawah sadar, yang tersusun dari 3 sistem pokok yaitu : id, ego, dan superego.

2. ALIRAN BEHAVIORISTIK
Teori kepribadian behaviristik bertolak dari dan menekankan pengaruh lingkungan atau keadaan situasional terhadap perilaku.
Tokoh-tokohnya adalah Rotter, Dollard, Miller, dan Bandura. Para ahli tarsebut berpendapat bahwa perilaku merupakan hasil interaksi yang terus menerus antara variable-variabel pribadi dengan lingkungan. Dengan demikian individu dan situasi saling mempengaruhi.
Aliran behaviorisme memperlakukan manusia sebagai mesin, yaitu di dalam suatu system kompleks yang bertigkah laku menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum. Dalam pandangan kaum behavioris, individu digambarkan sebagai suatu organisme yang bersifat baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, berkreativitas, seperti alat pengatur panas.
 

ALIRAN HUMANISTIK

Teori humanistik memandang tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambatlaun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu ... kepribadian,hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini

1. PENYESUAIAN DIRI DAN PERTUMBUHAN PERSONAL
Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamik yang hampir selalu membutuhkan perubahan dan adaptasi, dan dengan demikian semakin tetap dan tidak merubah respon - respon itu, maka semakin sulit juga menangani tuntutan-tuntutan yang berubah. Kenyataan ini menjelaskan pengaruh-pengaruh yang menghancurkan kepribadian seseorang. Orang yang mengalami depresi karena sering kali merasa sulit menyesuaikan diri dengan pola tingkah laku yang di perlukan.

2.   PENYESUAIAN DIRI
Penyesuaian dapat didefinisikan sebagai perjuangan individu untuk bertahan di dalam lingkungan sosial dan fisiknya (Lazarus, 1976). Tidjan (dalam Kristiyani dkk., 2001) mengemukakan bahwa penyesuaian diri merupakan usaha individu untuk mengubah tingkah laku agar terjadi hubungan yang lebih baik antara dirinya
dengan lingkungan. Haber dan runyon (1984) mendefinisikan penyesuaian diri adalah proses yang terus berlanjut sepanjang kehidupan seseorang. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan situasi hidup yang menuntut seseorang untuk berubah. Penyesuaian diri juga merupakan tingkah laku yang ditunjukkan seseorang yang disesuaikan dengan tuntuan situasi yang dialami. Hurlock (dalam Gunarsa & Gunarsa, 2004) menyataan bahwa subjek yang mampu menyesuaikan diri kepada umum atau kelompoknya dan orang tersebut memperlihatkan sikap dan perilaku yang menyenangkan, berarti orang tersebut diterima oleh kelompok dan lingkungannya. Menurut Gunarsa (2003) penyesuaian diri merupakan faktor yang penting dalam kehidupan manusia. Seseorang berusaha menyesuaikan diri terhadap berbagai situasi agar dapat mengatasi kesulitan yang dihadapinya dan mampu berhubungan debgan orang lain. Menurut Schneiders (dalam Ali & Anshori, 2004) penyesuaian diri merupakan proses yang melibatkan respon-respon mental dan tingkah laku untuk menghadapi kebutuhan internal, konflik, ketegangan, dan frustasi serta untuk menyelaraskan tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan yang berasal dari lingkungan tempat individu berada. Schneiders (dalam Ali & Anshori, 2004) menyatakan bahwa penyesuaian diri dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu: (a) Penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation).

3.   PERTUMBUHAN PERSONAL
Pertumbuhan kepribadian ditingkatkan oleh banyaknya minat  terhadap pekerjaan dan kegemaran. Sulit menyesuaikan diri dengan baik terhadap tuntutan-tuntutan pekerjaan yang tidak menarik dan membosankan, dan segera pekerjaan itu menjadi hal yang tidak menyenangkan atau menjijikkan. Tetpi, kita memiliki cara tertentu untuk mengubah dan mengganti pekerjaan yang merangsang minat kita sehingga kita dapat memperoleh kepuasan terus-menerus dalam pekerjaan.

 


STRESS

Stress adalah suatu kondisi yang dinamis dimana seseorang dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Efek fisiologis dari stress pada tubuh meliputi :


  •     Nyeri dada
  •     Insomnia atau tidur bermasalah
  •     Nyeri kepala
  •     Hipertensi
  •     Tukak

General Adaptation Syndrom (Hans Selye)
Sindrom adaptasi umum adalah model yang terdiri dari tiga unsur atau fase yang menggambarkan respon tubuh terhadap stress :


  •     Tahap alarm
  •     Tahap perlawanan
  •     Kelelahan tahap

Faktor individual & Sosial Penyebab Stress

-Faktor individu:
 Dimana individu menjumpai stressor dalam lingkungannya.

-Faktor sosial:
 Selain peristiwa penting, ternyata tugas rutin sehari – hari juga berpengaruh terhadap kehetan jiwa, seperti kecemasan dan depresi. Dukungan sosial turut mempengaruhi reaksi seseorang dalam menghadapi stress.


Tipe – tipe Stress Psikologis      


  •     Tekanan
  •     Frustasi
  •     Konflik
  •     Kecemasan

Mekanisme Pertahanan Diri


  •    Identifikasi
  •    Kompensasi
  •    Reaksi formasi
  •    Sublimasi
  •    Proyeksi
  •    Introyeksi
  •    Reaksi konversi
  •    Represi 
  •    Regresi 
  •    Denial
  •    Supresi
Strategy Coping Untuk Mengatasi Stress
Strategy coping merupakan koping yang digunakan individu secara sadar dan terarah dalam mengatasi sakit atau stressor yang dihadapinya. Mtode koping bisa diperoleh dari proses belajar dan beberapa relaksasi.
Pendekatan Problem Solving Terhadap Stress
Semua orang harus menjadi pemecah masalah (problem solvers) dengan cara melakukan analisis secar seksama terhadap proses, kemudian berusaha menutupi kesenjangan yang terjadi.


 
HUNGUNGAN INTERPERSONAL

Model-model Hubungan Interpersonal

Pengertian Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan contentmelainkan juga menentukan relationship. Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya; makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya; sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung

A. Teori Mengenai Hubungan Interpersonal
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai hubungan interpersonal,
yaitu:
1. Model Pertukaran Sosial
2. Model Peranan
3. Model Interaksional
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat strukural, integratif dan medan.

ANALISIS TRANSAKSIONAL
Analisis transaksional adalah sistem terapi yang berlandaskan teori kepribadian yang mengunakan tiga pola tingkah laku atau perwakilan ego yang terpisah, yaitu orang tua, orang dewasa dan anak.

Memulai Hubungan
Pembentukan Kesan & Ketertarikan Interpersonal dalam memulai hubungan
Penyebab ketertarikan, dimulai dari awal rasa suka hingga cinta berkembang dalam hubungan yang erat meliputi :
    1.  Aspek kedekatan
    2.  Kesamaan
    3.  Kesukaan timbal balik
          4.  Ktertarikan fisik dan kesukaan

ketertarikan interpersonal adalah kecenderungan untuk mengevaluasi individu lain dengan
penilaian positif secara konsisten ada beberapa faktor:

1. DAYA TARIK FISIK
2. KEDEKATAN
3. MERASA DEKAT
4. KEMIRIPAN
5. SOCIAL REWARD

HUBUNGAN PERAN
Model Peran
Menurut Dr. E. Mulyasa, M.Pd. (2004:141) terdapat empat asumsi yang mendasari pembelajaran bermain peran untuk mengembangkan perilaku dan nilai-nilai social, yang kedudukannya sejajar
dengan model-model mengajar lainnya. Keempat asumsi tersebut sebagai berikut:
a. Secara implicit bermain peran mendukung sustau situasi belajar berdasarkan pengalaman dengan menitikberatkan isi pelajaran pada situasi ‘’di sini pada saat ini’’. Model ini percaya bahwa sekelompok peserta didik dimungkinkan untuk menciptakan analogy mengenai situasi kehidupan nyata. Tewrhadap analogy yang diwujudkan dalam bermain peran, para peserta didik dapat menampilkan respons emosional sambil belajar dari respons orang lain.
b. Kedua, bermain peran memungkinkan para peserta didik untuk mengungkapkan perasaannya yang tidak dapat dikenal tanpa bercermin pada orang lain.
c. Model bermain peran berasumsi bahwa emosi dan ide-ide dapat diangkat ke taraf sadar untuk kemudian ditingkatkan melalui proses kelompok.
d. Model bermain peran berasumsi bahwa proses psikologis yang tersembunyi, berupa sikap, nilai, perasaan dan system keyakinan, dapat diangkat ke taraf sadar melalui kombinasi pemeranan secara spontan.


Konflik
 merupakan suatu gejala yang umumnya muncul sebagai akibat dari interaksi manusia dalam hidup bermasyarakat. Konflik akan timbul ketika terjadi persaingan baik individu maupun kelompok. Konflik juga bisa dipicu karena adanya perbedaan pendapat antara komponen-komponen yang ada di dalam masyarakat membuatnya saling mempertahankan ego dan memicu timbulnya pertentangan. Bukan hanya di masyarakat konflik juga bisa terjadi di satuan kelompok masyarakat terkecil, keluarga, seperti konflik antar saudara atau suami-istri.

Adequancy peran dan autentisitas dalam  hubungan peran
Kecukupan perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun secara informal. Peran didasarkan pada preskripsi ( ketentuan ) dan harapan peran yang menerangkan apa yang individu-individu harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran-peran tersebut.

INTIMASI DAN HUBUNGAN PRIBADI
Kebutuhan intimacy merupakan suatu kebutuhan akan hubungan dengan orang lain dan merupakan kebutuhan terdalam pada diri setiap manusia untuk mengetahui seseorang secara lebih dekat, seperti merasa dihargai, diperhatikan, saling bertukar pendapat,keinginan untuk selalu berbagi dan menerima serta perasaan saling memiliki sehingga  terjalin keterikatan yang semakin kuat dan erat
Initmasi dan Pertumbuhan
 Menurut Crooks & baur, (1983) ada beberapa tahapan perkembangan terjadinya iintimasi, yaitu sebagai berikut :
a.         Penerimaan diri
b.        Saling berinteraksi
c.         Memberi tanggapan
d.        Perhatian
e.         Rasa percaya
f.         Kasih sayang
g.        Kemampuan untuk bergembira bersama pasangan
h.        Berhubungan seksual


  

CINTA DAN PERKAWINAN

MEMILIH PASANGAN
 Memilih pasangan hidup yang tepat adalah salah satu bagian terpenting dalam hidup dengan banyak aspek dan faktor kriteria pemilihan yang harus dihitung dengan matang.
Berikut adalah beberapa Tips Memilih Pasangan Hidup, yaitu :

  •     Rajin Beribadah
  •     Tidak Metralis
  •     Sehat Jasmani maupun Rohani
  •     Saling Jujur, Setia dan Cinta
  •     Selalu Mensuport
                                          
HUBUNGAN DALAM PERKAWINAN
Menurut Cuber Harroff, terdapat Enam Klasifikasi atau Tipe Hubungan dalam Perkawinan, yaitu :

  •     Conflict - Habituated
  •     Devitalized
  •     Pasive - Congenial
  •     Utilitarian
  •     Vital
  •     Total

PENYESUAIAN DAN PERTUMBUHAN DALAM PERKAWINAN
Untuk mencapai kepuasan dalam perkawinan, kedua belah pihak harus terus - menerus kembali menyesuaikan diri dalam memahami apa yang dapat diharapkan satu sama lain secara rasional dari peran masing - masing. Hal yang paling penting adalah memperbesar flesibelitas dalam meletakkan harapan peran terhadap pasangan masing - masing. Fase ini paling menantang dalam hubungan pernikahan. Kalau pasangan mampu dan berkomitmen mengatasi konflik yang membuat mereka merasa kesepian, juga memutuskan untuk mengatasi rasa sakit, marah dan penolakan, mereka bisa melewari fase ini lebih baik.

PERCERAIAN DAN PERNIKAHAN KEMBALI
Perceraian adalah berakhirnya suatu pernikahan. Adapun Penyebab dari Perceraian, yaitu :


  •     Ketidakharmonisan dalam Rumah Tangga
  •     Krisis Moral dan Akhlak
  •     Perzinahan
  •     Pernikahan Tanpa Cinta
  •     Adanya Masalah - Masalah dalam Perkawinan

Dampak dari Perceraian
Perceraian pun sering kali menimbulkan tekanan batin bagi tiap pasangannya. Anak - anak mereka pun juga dapat menjadi korbannya.

Hal Positif tentang Pernikahan Kedua
Keputusan untuk menikah lagi memiliki banyak keuntungan, baik bagi anak maupun orang tua. Bagi orang tua, dapat memberikan ketenangan karena memiliki pasangan hidup sebagai tempat berdiskusi, mereka juga tidak merasa sendiri lagi dalam menghadapi tekanan hidup. Ini semua dapat berpengaruh terhadap tingkat stress orang tua. Bagi anak, dapat memberikan dukungan emosional dalam perkembangan psikologisnya.

Tantangan dari Pernikahan Kedua

  •     Membangun Hubungan Pernikahan yang Kuat
  •     Membangun Hubungan Orang Tua Tiri dan Anak Tiri
  •     Membantu Adaptasi Relasi Anak dengan Orang Tua Kandung di Kehidupan Pernikahan Baru
  •     Mempertahankan Hubungan di Keluarga Besar

BEKAL MENGHADAPI PERNIKAHAN KEDUA

  •     Menyadari Perasaan yang Dialami dan Perasaan yang Dialami oleh Orang Lain
  •     Menunjukkan Empati dan Memahami Sudut Pandang Orang Lain
  •     Mampu Mengelola Perilaku dan Emosi dengan Positif
  •     Memiliki Tujuan dan Perencanaan
  •     Menggunakan Cara - Cara yang Baik dalam Mengelola Relasi dengan Sesama 

ALTERNATIF SELAIN PERNIKAHAN
Pilihan untuk hidup sendiri tanpa nikah selamanya adalah pilihan pribadi seseorang. Biasanya orang - orang yang memilih tidak menikah, mereka mengalihkan perhatiannya terhadap bidang lain untuk mengisi sisa hidupnya. Seperti contohnya, mereka memilih untuk mengejar karir atau cita - citanya.




PEKERJAAN & WAKTU LUANG
Nilai pekerjaan adalah nilai dari apa yang kita kerjakan, sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.
Apa yang dicari dalam Pekerjaan ?

  •     Mencari uang
  •     Mencari pengembangan diri
  •     Mencari teman/sarana bersosialisasi
  •     Mencari kebanggaan/kehormatan diri

Fungsi Psikologis dalam Pekerjaan
Lebih bisa mandiri, lebih kreatif berfikir logis.  Bahkan orang yang sudah mendapatkan banyak uang tidak akan mau mengurangi waktu dan energy yang di habiskan oleh pekerjaan mereka.
Proses Dalam Memilih Pekerjaan

  •     Ketertarikan
  •     Penghargaan
  •     Keakraban

Memilih Pekerjan yang Cocok

1.Hubungan Antara Karakteristik Pribadi & Karakteristik Pekerjaan dalam Memilih Pekerjaan yang Cocok.

    Kepribadian Artistik

Pekerjaan yang cocok : editor, grafik desainer, guru drama, arsitek, produser, ahli kecantikan, model, pemain film, sutradara, interior desain

    Kepribadian Konvensional

Pekerjaan yang cocok : akuntan, petugas asuransi, penegak hukum, pengacara, penulis, penerjemah.

    Kepribadian Aktif

Pekerjaan yang cocok : wiraswasta, direktur program, manajer.

    Kepribadian Investigasi

Pekerjaan yang cocok : analisis sistem komputer, programmer, dosen, profesor, statistik, dokter.

    Kepribadian Sosial

Pekerjaan yang cocok : psikolog, guru, mediator, perawat, entertainer, selebriti.

Waktu Luang
Menurut Rabiltuz waktu luang adalah waktu yang tersisa dari pekerjaan yang diharuskan atau sisa waktu belajar atau waktu untuk melaksanakan kewajiban sehari-hari. Ada beberapa kegiatan positif untuk mengisi waktu luang kita. Salah satunya dengan berolahraga untuk menyehatkan tubuh kita dan beribadah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.

 
adalah cara menyisihkan waktu Anda untuk dapat menjaga produktivitas sebagai entrepreneur:


  •  Susun jadwal yang jelas dan tegas: Perlakukan waktu luang seperti waktu bekerja: Jadwalkan dengan sengaja. Rencanakan waktu bersantai secara sengaja sebelumnya. Jauhkan pekerjaan dan hanya lakukan hal yang Anda benar-benar nikmati seperti bercengkerama dengan keluarga. Waktunya bisa 1 -2 hari saat Anda bisa benar-benar bebas dari pekerjaan. Dan jika bisa satu pekan penuh setiap tahun untuk bisa bersama orang-orang yang Anda kasihi dan benar-benar berinteraksi dengan mereka.
  • Matikan alat komunikasi Anda: Tinggalkan laptop di kantor atau rumah dan kunci di almari. Milikilah nomor ponsel terpisah, satu untuk pekerjaan dan satu lagi untuk pribadi. Tinggalkan ponsel yang berkenaan dengan pekerjaan di tas kerja Anda saat Anda datang dan tiba di rumah. Atau jika Anda ingin lebih ketat, masukkan saja ke kotak deposit atau brankas di hotel saat berada dalam liburan keluarga.
  • Ciptakan rutinitas: Berikan sinyal pada pikiran Anda bahwa sekarang waktunya untuk mulai bekerja, meninggalkan kerja atau melibatkan diri dalam kegiatan keluarga dengan menggunakan ritual untuk transisi dari satu jenis kegiatan ke kegiatan berikutnya.



source
http://nikofransiskus.blogspot.com/2013/03/konsep-sehat.html
http://nikofransiskus.blogspot.com/2013/03/teori-kepribadian-sehat.html
http://nikofransiskus.blogspot.com/2013/03/penyesuaian-diri-dan-pertumbuhan.html
http://nikofransiskus.blogspot.com/2013/04/tulisan-ke-4.html
http://nikofransiskus.blogspot.com/2013/04/tulisan-ke-5.html
http://nikofransiskus.blogspot.com/2013/06/tulisan-ke-6-softskill.html
http://nikofransiskus.blogspot.com/2013/06/tulisan-ke-7-softskill.html




http://cozeindonesia.blogspot.com/2013/06/jasa-sebat-brosur-murah-jabodetabek.html
 

No comments:

Post a Comment